Siapa yang akan menyangka jika teknologi buatan Indonesia sangat banyak dan sangat canggih. Berbagai inovasi ciptaan anak bangsa ini sendiri memang terinspirasi dari negara maju yang sudah bersaing dengan kecanggihan teknologinya.
Deretan inovasi canggih ini bisa membantu pekerjaan manusia dalam berbagai bidang, mulai dari kendaraan, infrastruktur, komunikasi, juga lainnya. Oleh sebab itulah, sangat penting untuk bangga dan mengapresiasi jerih payah anak bangsa sebelum diambil negara lain.
Deretan Teknologi Buatan Indonesia yang Canggih
Sebagai orang Indonesia, sudah sepatutnya masyarakat merasa bangga memiliki anak-anak bangsa dengan inovasi canggih. Berikut adalah beberapa teknologi dari Indonesia canggih yang sangat berguna dalam berbagai bidang.
- Pesawat Gatotkaca N-250
Sudah bukan hal mengejutkan bahwa Indonesia memiliki pesawat buatan anak bangsa bernama N-250. Pesawat N-250 ini sendiri merupakan karya B.J Habibie bekerja sama dengan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada tahun 1990-an.
B.J Habibie telah membuat serta merancang prototipe pesawatnya sehingga dapat terbang ke semua daerah di Kepulauan Indonesia. Pesawat ini memiliki kecepatan maksimal 610km/jam, dapat terbang hingga ketinggian 25.000 kaki dan jarak tempuh 2040 km.
Teknologi buatan Indonesia ini menggunakan nama Gatotkaca N-250 karena memiliki tersendiri. Huruf N yang tersemat artinya Nusantara, 250 diambil dari 2 mesin kapasitas 50 penumpang, sementara Gatotkaca merupakan nama pemberian Presiden Soeharto.
Saat ini Pesawat Gatotkaca N-250 sudah tidak dapat terbang, melainkan berada di Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala Yogyakarta. Pesawatnya menjadi bagian dari koleksi aset negara dan memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat.
- Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam merupakan penemuan dari Prof. Ir. Sedyatmo Dr HC pada tahun 1961 ketika bertugas mendirikan 7 menara tegangan listrik di daerah rawa Ancol. Metode ini memungkinkan terciptanya pelat lebih kaku dan tahan pada beban.
Adanya teknologi buatan Indonesia dalam bidang konstruksi ini sekarang banyak diterapkan dalam berbagai proyek pembangunan. Tidak hanya itu saja, pondasi cakar ayam juga diakui oleh 40 negara di dunia, termasuk Inggris, Jepang, Singapura, dan lainnya.
- Sosrobahu
Sosrobahu merupakan inovasi yang ditemukan oleh Ir. Tjokorda Raka Sukawati, terinspirasi dari hidrolik mobil. Ir Tjokorda kemudian mulai membuat percobaan dan terus menyempurnakan penelitian tersebut meskipun sempat gagal.
Dengan gabungan Hukum Pascal menggunakan beberapa parameter, rancangan tersebut kemudian disempurnakan dan dinamai Landasan Putar Bebas Hambatan (LBPH). Meskipun demikian, inovasi dalam infrastruktur ini masih terus dikembangkan.
Lebih membanggakan lagi, teknologi buatan Indonesia ini digunakan oleh insinyur dari Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Bukan hanya itu saja, penemuan ini juga memperoleh hak paten dari Jepang, Malaysia, juga Filipina.
- Robot Gegana
Robot Gegana milik Korps Mabes Polri merupakan inovasi yang sangat berguna karena mampu menjinakkan bom. Meskipun memiliki desain sederhana, namun robot ini memiliki kecanggihan yang tidak kalah dengan negara maju lain.
Robot dengan berat 9 kg ini terbuat dari tank baja dan dapat mengangkat hingga 8 kg beban saat posisi menekuk dan 4 kg beban ketika posisi memanjang. Robot Gegana juga memiliki 6 kamera yang bisa dikendalikan pada radius 500 sampai 600 meter.
Di Jerman, ada robot yang memiliki kemampuan hampir setara, namun memakan biaya hingga 6 miliar. Sementara itu, teknologi buatan Indonesia ini hanya memakan biaya Rp350 juta saja dengan kecanggihannya.
- Radar Pengawas Pantai
Radar Pengawas Pantai atau Indonesian Sea Radar (ISR) merupakan ciptaan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Inovasi dengan teknologi FM-CW ini menjadi radar penting untuk pengawasan rahasia, melacak target, hingga operasi siluman.
Bukan hanya kapal laut saja, teknologi buatan Indonesia ini juga dikembangkan untuk wilayah perairan secara mobile. Meskipun ukurannya terbilang kecil, namun jangkauan deteksi cukup jauh dan kemungkinan kecil diketahui oleh pihak lain.
- Smart Eagle II
Smart Eagle II merupakan prototype pertama UAV dari PT Aviator teknologi Indonesia untuk kepentingan intelejen. Sistem pengamat udara tanpa awal ini memiliki panjang 3,6 meter, leber 4,8 meter, juga tinggi 1 meter.
Bobot kosong pesawat tanpa awak ini bisa mencapai 65 kg, sedangkan bobot maksimalnya hingga mencapai 10 kg. Smart Eagle II juga bisa terbang selama 6 jam dengan membawa beban seberat 2 kg.
Teknologi buatan Indonesia ini memiliki perangkat kamera yang sangat canggih, dapat diperbesar hingga 25 kali dan menggunakan thermal image sensor. Dengan alat tersebut, Smart Eagle II bisa mendeteksi objek berukuran 4 meter persegi [ada jarak 3 km.
- Panser Anoa
Panser Anoa atau disebut dengan APS-3 Anoa merupakan kendaraan lapis baja yang dikembangkan tahun 2003 dan dibuat oleh PT Pindad (Persero), Indonesia. Nama Anoa diambil dari hewan seperti kerbau asli Sulawesi.
Meskipun pengembangannya sempat terhenti tahun 2004, Pindad mengembangkan kembali APS-3 tahun 2006. Panser Anoa tidak hanya bisa bermanuver di darat namun juga perairan dangkal sehingga sangat berguna untuk Kementerian Pertahanan.
Inovasi buatan anak bangsa tidak kalah canggih dengan berbagai negara maju sehingga patut mendapat apresiasi. Selain beberapa contoh di atas, masih ada banyak lagi teknologi buatan Indonesia yang menunjukkan SDM negeri sudah semakin maju.