Sejarah kamera Kodak menunjukkan kemunculan kamera modern yang pertama di dunia. Kemunculannya menjadi tonggak sejarah fotografi modern. Penciptanya sendiri bernama George Eastman.

Meskipun kemunculannya menjadi legenda, rupanya eksistensinya tidak bertahan lama. Mari menyimak seperti apa sejarah kemunculannya di tahun 1888 hingga bangkrut ketika tahun 2013.

Sejarah Kamera Kodak, Berawal di Tahun 1888

Kodak pernah menjadi raja di dunia fotografi karena produk kamera analog modern yang dirilisnya ini sejarah kamera Kodak selengkapnya

Anda wajib tahu jika di zaman dahulu, kamera masih berukuran besar. Bahkan, ukurannya tidak jauh berbeda dari microwave. Apabila ingin mengambil foto, wajib membawa tripod besar, plat kaca hingga beragam zat kimia.

Membayangkannya saja terasa begitu ribet. Akan tetapi, pada masa itu, pecinta fotografi tentu tidak mengeluh. Begitu pula George Eastman yang juga menyukai dunia fotografi.

Lantas ketika George Eastman berlibur ke Dominika di tahun 1878, ia membawa seluruh peralatan fotografinya. Konsekuensinya, ia perlu membayar biaya mahal hingga ratusan dollar.

Karena kejadian itu, Eastman menyadari betapa mahal hobi yang dimilikinya. Lantas ia memikirkan ide untuk menghemat lebih banyak uang. Kebetulan, saat itu juga muncul jurnal ilmiah mengenai formula kimia yang mampu mencetak gambar dari kamera.

George Eastman tentu membaca jurnal ilmiah tersebut dan berusaha mempraktikkannya. Ia membutuhkan waktu sampai 3 tahun untuk melakukan eksperimen. Anda bisa membayangkan sendiri berapa kali ia gagal.

Sejarah kamera Kodak berawal dari sini. Setelah melakukan eksperimen sampai 3 tahun dan banyak mengalami kegagalan, akhirnya George Eastman berhasil menciptakan pelat kering.

Pelat kering tersebut menjadikan masyarakat tidak perlu membawa bahan kimia fotografi. Lantas, pelat kering ini dipatenkan dan George Eastman membuka bisnis fotografi Eastman Dry Plate Company di tahun 1881.

Setelah 7 tahun berlalu, George Eastman dan William Hall Walker merilis kamera analog modern bertajuk Kodak. Sejarah kamera Kodak menjadikan masyarakat pada saat itu tidak lagi membawa peralatan fotografi yang besar.

Masyarakat hanya perlu menggunakan kamera kecil untuk mengambil foto. Apakah itu seorang amatir maupun profesional, tidak perlu lagi membawa banyak barang untuk melakukan hobi fotografi.

Kodak Mengantisipasi Era Kamera Digital

Ketika membahas tentang sejarah kamera Kodak, jangan lewatkan bagaimana perusahaan besar ini sudah mengantisipasi era kamera digital. Antisipasi ini sudah dilakukan bahkan sejak tahun 1975.

Tentu antisipasi ini bukan sekedar ide atau kekhawatiran akan masa depan. Mereka bahkan sudah mempunyai produk digital. Akan tetapi, kameranya tidak segera dirilis ke pasaran.

Justru, mengulur waktu untuk pengembangan teknologi tersebut. Alasannya, kemungkinan teknologi digital akan populer di pasaran setelah 10 tahun mendatang.

Pemikiran tersebut rupanya membawa Kodak semakin tertinggal dari pesaing dan enggan melakukan perubahan. Kamera digital rilis di pasaran ketika tahun 1990-an.

Kabarnya, Kodak merasa ragu untuk merilis produk digital menggunakan merek sendiri sebab khawatir mengganggu lini bisnis cetak film yang sudah dikembangkan. Lini bisnis tersebut juga sudah menghasilkan begitu banyak keuntungan.

Sejarah kamera Kodak atas teknologi digitalnya dapat dikatakan terlambat. Saat Sony sudah menjadi andalan produk digital, Kodak baru merilis produk digitalnya di tahun 2000.

Bukan hanya terlambat rilis, mereka juga tidak mendapatkan banyak keuntungan. Sebenarnya sempat menduduki peringkat ke-2 sebagai produsen dengan penjualan paling banyak di Amerika Serikat.

Akan tetapi, ketika melakukan penjualan, terjadi pula kerugian sebanyak $60 untuk setiap produknya. Jadi, bukan mendapat keuntungan besar, justru menanggung kerugian besar.

Mereka mengeluarkan terlalu banyak biaya maupun waktu dalam penciptaan produk digitalnya. Lantas, akhirnya harus menekan harga jual supaya bisa bersaing di pasaran.

Kodak Mengalami Kebangkrutan di Tahun 2013

Sejarah kamera Kodak lantas berlanjut menuju kebangkrutan. Sama seperti bisnis lain, mereka juga punya pesaing, di antaranya adalah Canon, Sony dan Nikon. Bedanya, para pesaing bisa merilis kamera digital dengan biaya produksi murah.

Karena para pesaing membutuhkan biaya produksi murah, tentu mudah untuk menjual produk dengan harga murah di pasaran. Keuntungan besar juga tetap bisa didapatkan.

Tentu hal tersebut menjadikan sejarah kamera Kodak semakin meredup. Penjualan mereka tidak bertahan dalam waktu lama, justru semakin kehilangan pasar. Dari segi harga saja sudah kesulitan untuk bersaing.

Masyarakat sendiri lebih tertarik dengan produk dari Asia Selatan. Sebab, kualitasnya bagus dan harganya terbilang murah. Jadi, tidak heran apabila popularitas Kodak semakin redup di pasaran.

Walaupun sudah punya nama di pasaran, namun jika kualitas produknya tidak dikembangkan, tentu masyarakat juga enggan membeli. Terutama jika harganya juga lebih mahal dari merek lain.

Padahal, dunia fotografi senantiasa berkembang. Jadi, seharusnya perusahaan tersebut terus mengembangkan inovasi secara berkala. Jika tidak, tentu teknologinya tertinggal dari pesaing.

Kabarnya, hal yang cukup menghambat Kodak juga berasal dari pemegang saham. Lebih mengharapkan manajer untuk mencetak profit. Padahal, inovasi dengan biaya juga diperlukan dalam pengembangan teknologi baru.

Karena enggan melakukan inovasi, ketakutan akan perubahan dan tidak mengikuti tantangan zaman, akhirnya perusahaan legendaris tersebut bangkrut di tahun 2013.

Kodak pernah menjadi raja di dunia fotografi karena produk kamera modern yang dirilisnya. Namun, sejarah kamera Kodak semakin meredup dan bangkrut di tahun 2013 karena enggan melakukan inovasi.

Categories: Sejarah