Sejarah bom atom Jepang yang menyerang kota Hiroshima dan Nagasaki memiliki banyak dampak bagi negara tersebut. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa peristiwa pengeboman ini juga membawa dampak positif bagi negara Indonesia.

Meskipun peristiwa tersebut selalu dianggap sebagai sejarah menyakitkan bagi warga Jepang, namun ini adalah salah satu faktor pendukung kemerdekaan Indonesia. Namun, sebenarnya bagaimana sejarah terjadinya peristiwa pengeboman dahsyat tersebut?

Selain itu, apa saja dampak negatif yang dihadapi oleh Jepang pasca pengeboman tersebut terjadi? Untuk menjelajahi kronologi beserta dampaknya yang mengerikan, simak ulasan lengkapnya melalui penjelasan berikut.

Kronologi Sejarah Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Ada beberapa hal yang mendasari terjadinya peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Sebagai gambaran untuk memperluas wawasan Anda, berikut ini urutan peristiwanya secara kronologis menurut catatan sejarah:

  1. Proyek Manhattan

    Sejarah bom atom bermula dengan adanya Proyek Manhattan, proyek rahasia Amerika Serikat untuk mengembangkan senjata nuklir. Pada tahun 1940, pemerintah AS mulai mendanai program tersebut setelah AS memasuki Perang Dunia II.

    Proyek Manhattan dipercayakan kepada Korps Insinyur Angkatan Darat AS dan memerlukan pembangunan fasilitas besar yang diberi nama sandi “Manhattan Project.” Pada lokasi tersebutlah mereka mengembangkan senjata berupa bom nuklir.

  2. Uji Coba Trinity

    Tanggal 16 Juli 1945, Proyek Manhattan melakukan uji coba perangkat atom pertama yang berhasil. Uji coba ini disebut “Trinity” dan dilakukan di lokasi uji Alamogordo, New Mexico. Ketika uji coba berhasil, Sekutu telah mengalahkan Jerman, tetapi perang Pasifik masih ada.

  3. Pasukan Jepang yang Mematikan

    Bermulanya sejarah bom atom berlanjut ketika pertengahan Juli 1945, AS menyaksikan pasukan Jepang yang semakin mematikan dalam perang area Pasifik. Mereka menimbulkan korban besar bagi Sekutu.

    Bahkan korban mereka mencapai hampir setengah dari total korban selama tiga tahun perang Pasifik. Kekuatan militer mereka yang sangat kuat ini menjadi ancaman sangat serius bagi Sekutu, terutama AS.

  4. Penolakan Jepang terhadap Potsdam Declaration

    Pada akhir Juli, pemerintah militer Jepang menolak permintaan penyerahan yang diajukan dalam Deklarasi Potsdam. Deklarasi ini mengancam Jepang dengan “kehancuran segera dan total” jika mereka menolak. Respon negatif tersebutlah pemicu utama sejarah bom atom.

  5. Pemilihan Kota Target

    Hiroshima adalah sebuah kota penting dengan populasi sekitar 350.000 orang, terletak sekitar 500 mil dari Tokyo. Kota ini dipilih sebagai target pertama dalam operasi pengeboman oleh Amerika Serikat.

    Pada tanggal 6 Agustus 1945, pesawat pengebom B-29 yang dimodifikasi bernama Enola Gay, membawa bom uranium-235 yang diberi nama “Little Boy.” Bom ini memiliki berat lebih dari 9.000 pon.

  6. Pengeboman Hiroshima

    Kemudian pukul 8:15 pagi tanggal 6 Agustus 1945, pesawat Enola Gay menjatuhkan “Little Boy” di atas Hiroshima. Bom tersebut meledak 2.000 kaki di atas kota dalam ledakan yang setara dengan 12-15.000 ton TNT. Dalam sekejap, sebagian besar kota Hiroshima hancur.

  7. Pengeboman Nagasaki

    Pengeboman tidak berhenti pada kota Hiroshima saja, sebab sejarah bom atom berlanjut pada 9 Agustus 1945. Saat itu, Mayor Charles Sweeney menerbangkan pesawat B-29 lainnya, Bockscar, dari pulau Tinian.

    Adanya awan tebal di atas target utama yaitu kota Kokura, memaksa Sweeney beralih ke target sekunder yaitu Nagasaki. Di sana, bom plutonium “Fat Man” dijatuhkan pada pukul 11:02 pagi dengan berat hampir 10.000 pound dan ledakan setara 22 kiloton.

  8. Penyerahan Jepang

    Dampak pengeboman ke kota Hiroshima dan Nagasaki sangat besar. Pada siang hari tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah dalam sebuah siaran radio.

    Berita ini menyebar cepat, dan perayaan “Kemenangan di Jepang” pecah di seluruh Amerika Serikat serta negara-negara Sekutu lainnya. Perjanjian penyerahan formal kemudian ditandatangani pada 2 September di atas kapal perang AS Missouri, tepatnya di Teluk Tokyo.

Dampak Negatif Jatuhnya Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Meski sekutu menang, dampak negatif dari peristiwa pengeboman ini sangat dahsyat. Diperkirakan sekitar 70.000 hingga 135.000 orang tewas di Hiroshima, dan 60.000 hingga 80.000 orang meninggal di Nagasaki.

Kematian tersebut terjadi baik akibat paparan akut ledakan maupun efek samping radiasi jangka panjang. Namun di sisi lain, pengeboman tersebut berhasil mengakhiri terjadinya Perang Dunia II.

Dampak Positif Sejarah Bom Atom Jepang pada Indonesia

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki juga memiliki dampak tak terduga terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1945, Indonesia sebenarnya masih berada di bawah penjajahan Jepang.

Namun saat Jepang mengalami tekanan hebat akibat jatuhnya bom atom, situasi berubah. Karena kerentanannya, Jepang akhirnya mengumumkan menyerah dalam Perang Pasifik melawan para sekutu.

Ketika penyerahan Jepang terjadi, situasi di Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan. Masyarakat Indonesia akhirnya merasa terdorong untuk mengambil inisiatif mereka sendiri memproklamirkan kemerdekaan.

Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, di tengah gejolak pasca-pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, Ir. Soekarno dan Moh Hatta mengumumkan kemerdekaan. Itu sebabnya, sejarah bom atom sangat berdampak positif bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Categories: Sejarah