Ada banyak jenis-jenis dari tanah yang ada di bumi. Perlu diakui, jenis tanah tersebut hampir bisa ditemukan di Indonesia semuanya. Itu karena, Indonesia sendiri adalah negara yang terkenal karena kekayaan alamnya.

Tanah memiliki peranan yang sangat penting bagi seluruh kehidupan dibumi. Ini karena tanah berperan sebagai penyedia unsur hara dan air bagi tanaman, tanah juga sekaligus menjadi penopang akarnya. Selain buat tumbuhan yang menjadi tempat tinggal bagi beragam mikroorganisme. Sedangkan bagi manusia dan hewan

Tetapi yang jadi masalah, tidak semua orang di Indonesia sadar akan kekayaan ini. Padahal ada banyak orang di dunia yang sengaja datang ke Indonesia hanya untuk mempelajari kekayaan alam tersebut.

Pahami Apa Saja Jenis-Jenis dari Tanah?

Jika belum mengetahui jenis tanah yang ada di bumi, ini adalah tempat yang tepat. Kali ini akan dijelaskan jenis-jenisnya secara lengkap.

  1. Alluvial

    Jenis pertama adalah tanah alluvial. Ini adalah jenis tanah yang berasal dari sedimen lumpur. Keberadaannya sendiri bisa muncul keluar karena terbawa oleh arus sungai. Pada prosesnya, tanah ini berasal dari hasil erosi.

    Nantinya ada proses pengendapan yang membawa tanah tersebut bersama lumpur sungai. Karakteristiknya sendiri berwarna kelabu. Selain itu, alluvial terkenal sebagai salah satu yang paling subuh di antara jenis-jenis dari tanah.

    Tetapi ingat, Anda tidak bisa menemukan tanah ini di setiap tempat. Itu karena, keberadaannya berasal dari dataran rendah. Jika ingin menemukan tanah ini, ada baiknya pergi ke daerah Sumatera atau utara Jawa.

  2. Vulkanis

    Vulkanis adalah tipe berikutnya yang perlu diketahui saat mengulas jenis-jenis dari tanah. Dari namanya saja, sumber tanah ini sudah jelas. Itu karena, keberadaannya berasal dari abu gunung api ketika meletus.

    Biasanya setelah beberapa waktu, material letusan gunung api tersebut akan mengalami proses pelapukan. Hasil dari pelapukan inilah yang nantinya disebut dengan tanah vulkanis. Sumbernya yang berasal dari letusan gunung api tidak membuat tanah ini mati.

    Di dalamnya justru terdapat banyak unsur hara yang bisa dipelajari. Ini jadi alasan mengapa wilayah sekitar gunung api biasanya subur dan ditumbuhi banyak tanaman. Penyebarannya sendiri banyak ditemukan pada wilayah Jawa, Sumatera, hingga Bali.

  3. Humus

    Humus juga perlu dimasukkan saat mengulas tentang jenis-jenis dari tanah. Humus adalah jenis tanah yang muncul karena busuknya tumbuhan. Perlu diketahui, tumbuhan yang membusuk tidak menghilang begitu saja.

    Saat proses pembusukan terjadi, unsur hara yang ada di dalamnya menyatu dengan tanah. Ini jadi alasan mengapa humus memiliki unsur hara sangat tinggi. Perlu diketahui, sifat tanah humus sendiri memang sangat subur.

    Biasanya masyarakat akan menggunakan tanah ini untuk menanam padi, nanas, dan kelapa. Penyebaran tanah ini di Indonesia sendiri lebih luas. Anda bisa menemukannya di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi.

  4. Organosol

    Organosol adalah satu dari jenis-jenis dari tanah berikutnya yang bisa Anda temukan. Jenis tanah organosol sendiri memang cukup asing jika dibandingkan dengan jenis tanah lainnya di daftar ini. Itu karena, kebanyakan masyarakat menyebutnya dengan nama gambut.

    Kemunculan organosol sendiri sebenarnya mirip dengan humus. Itu karena, keberadaannya berasal dari pembusukan bahan-bahan organik seperti tanaman. Namun organosol bukan berasal dari tanaman pada umumnya.

    Ini adalah pelapukan yang terjadi pada tanaman dengan karakteristik kurang sempurna karena selalu terendam air. Hal tersebut menjadi alasan mengapa organosol memiliki sifat asam di dalamnya. Hal tersebut membuat keberadaannya kurang baik untuk pertanian.

  5. Inseptisol

    Jenis berikutnya adalah tanah inseptisol. Dibandingkan jenis-jenis tanah lain, karakteristik utama dari inseptisol terletak pada sumbernya yang berasal dari batuan sedimen atau sering disebut metamorf.

    Ciri lain yang bisa diperhatikan terletak pada warnanya. Inseptisol agak sedikit kecoklatan dengan tambahan kehitam-hitaman. Selain itu, warna keabu-abuan juga sering kali terlihat. Perannya dalam pembentukan hutan juga sangat besar.

    Itu karena tanah ini menopang pembentukan hutan tersebut. Karena karakteristiknya tersebut, inseptisol cocok untuk perkebunan kelapa sawit. Beberapa orang juga menggunakannya untuk pembuatan perkebunan karet.

  6. Kapur

    Tidak lengkap membuat daftar ini tanpa menambahkan tanah kapur. Itu karena, kapur adalah salah satu dari jenis-jenis dari tanah terpopuler. Secara umum, kapur memiliki sifat tidak subur sehingga kurang cocok untuk pertanian atau perkebunan.

    Tetapi walaupun kurang subur, keberadaannya masih cocok untuk beberapa tanaman. Salah satu jenis tanaman yang cocok untuk tanah kapur adalah jati. Ini jadi alasan mengapa daerah berkapur biasanya memiliki banyak pohon jati.

    Ada banyak wilayah Indonesia di mana Anda bisa banyak menemukan tanah ini. Salah satu contohnya seperti Blora, Kendeng, hingga Yogyakarta. Jenis tanah ini sendiri biasanya di bagi dalam dua kelompok yaitu renzina dan mediteran.

  7. Mergel

    Tanah mergel bisa menjadi jenis berikutnya saat ingin mempelajari tentang tanah kapur. Itu karena, keberadaannya juga berasal dari kapur. Hanya saja jenis tanah ini memiliki tekstur dan visual yang lebih mirip dengan pasir.

    Ini bisa terjadi karena kapur bukan satu-satunya sumber pembentukan mergel. Keberadaannya juga berasal dari pasir dan tanah liat. Penggabungannya bisa terjadi karena proses hujan yang tidak merata.

    Pastikan untuk tidak asal saat mempelajari jenis tanah. Itu karena, jenis-jenis dari tanah yang ada di seluruh dunia sangat banyak.

Categories: Sains