Cara menghindari impulsive buying perlu dipahami semua orang agar keuangannya lebih stabil. Impulsive buying atau kebiasaan membeli barang tanpa perencanaan seringkali menjadi penyebab utama kondisi keuangan hancur.

Godaan akan diskon, dan promosi menarik dapat membuat seseorang membeli barang yang tidak dibutuhkan. Apabila kebiasaan ini terus berlanjut, maka kondisi keuangan akan terganggu dan menyebabkan kesulitan dalam mencapai tujuan finansial jangka panjang.

Beberapa Cara Menghindari Impulsive Buying

Cara menghindari impulsive buying perlu dipahami semua orang agar keuangannya lebih stabil dan terarah tentunya, simak penjelasannya di bawah ini.

Impulsive buying merupakan suatu kebiasaan membeli barang tanpa perencanaan, dipicu oleh diskon, atau promosi menarik. Meski memberi kepuasan sesaat, namun kebiasaan ini bisa berdampak buruk terhadap keuangan.

Oleh karena itu, mengatasinya bisa dengan membuat daftar belanja, menetapkan anggaran, dan menunda keputusan pembelian untuk berpikir lebih rasional. Berikut ini penjelasan mengenai cara menghindari impulsive buying lainnya, antara lain:

1. Buat Anggaran Belanja

Tips menghindari impulsive buying pertama, Anda bisa membuat anggaran belanja. Anda harus menetapkan batas pengeluaran untuk kebutuhan pokok, tabungan, serta hiburan. Melalui perencanaan anggaran, Anda akan lebih sadar terhadap batas keuangan yang telah ditentukan.

Saat membuat anggaran, pastikan Anda sudah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi.

Sedangkan, keinginan lebih bersifat opsional, seperti gadget terbaru atau pakaian yang bermerek. Apabila suatu barang tidak masuk dalam kategori kebutuhan, maka pertimbangkan kembali sebelum membelinya.

2. Hindari Godaan Diskon dan Promo Berlebihan

Sebagian besar orang tergoda untuk membeli barang hanya karena ada diskon besar atau promo menarik. Meski barang tersebut tidak benar-benar dibutuhkan.

Sebelum tergoda dengan harga murah, maka Anda bisa menanyakan pada diri sendiri benar-benar membutuhkan barang tersebut atau tidak.

Selain itu, cara menghindari impulsive buying jangan mudah terpengaruh oleh strategi pemasaran. Misalnya, seperti “beli satu gratis satu” atau “flash sale dalam 24 jam.”

Apabila tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut, tentu diskon yang besar tetap tidak akan menguntungkan keuangan Anda.

3. Batasi Penggunaan Kartu Kredit dan PayLater

Kartu kredit dan fitur PayLater akan memudahkan orang untuk berbelanja tanpa harus mengeluarkan uang secara langsung. Namun, seringkali memicu perilaku konsumtif. Apabila tidak dikelola dengan baik, tentu tagihan kartu kredit bisa membengkak dan menyebabkan utang sulit dilunasi.

Sebagai cara menghindari impulsive buying, Anda bisa gunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan penting, bukan untuk belanja impulsif. Apabila memungkinkan, gunakan metode pembayaran tunai atau kartu debit. Hal ini agar lebih sadar terhadap jumlah uang yang dikeluarkan.

4. Mengurangi Kebiasaan Window Shopping

Berkeliling di pusat perbelanjaan atau menjelajahi toko online tanpa adanya tujuan yang jelas sering kali berujung pada pembelian impulsif. Apabila Anda tidak memiliki niat untuk membeli sesuatu yang spesifik, maka lebih baik hindari aktivitas window shopping.

Jika Anda ingin berbelanja, usahakan membuat daftar belanjaan terlebih dahulu dan tetap fokus pada daftar tersebut. Jangan pernah tergoda untuk membeli barang lain yang tidak direncanakan sebelumnya.

5. Cari Alternatif Kegiatan yang Lebih Produktif

Sebagian orang melakukan impulsive buying sebagai bentuk pelampiasan emosional. Misalnya seperti saat merasa stres, bosan, atau sedih.

Apabila Anda termasuk dalam kategori ini, maka cobalah mencari alternatif kegiatan yang lebih bermanfaat. Contoh seperti olahraga, membaca, atau belajar keterampilan baru.

Mengalihkan perhatian ke aktivitas yang lebih produktif tidak hanya membantu mengurangi kebiasaan belanja impulsif tersebut. Namun, juga akan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional Anda.

6. Evaluasi Pengeluaran Secara Berkala

Agar keuangan tetap stabil, penting sekali untuk rutin mengevaluasi pengeluaran. Oleh karena itu, cara menghindari impulsive buying Anda bisa memeriksa kembali daftar belanjaan yang telah dilakukan dalam sebulan terakhir.

Lalu, mengidentifikasi pembelian yang sebenarnya diperlukan atau tidak. Melalui evaluasi pengeluaran secara berkala, Anda bisa lebih sadar terhadap pola konsumsi yang tidak sehat. Kemudian, bisa memperbaikinya agar lebih hemat di masa depan.

7. Tetapkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang

Memiliki tujuan finansial yang jelas juga akan membantu mengurangi keinginan untuk berbelanja secara impulsif. Contoh, apabila Anda ingin menabung untuk membeli rumah, kendaraan, atau liburan impian.

Tentu, setiap kali muncul keinginan untuk membeli barang yang tidak perlu, ingat kembali tujuan tersebut. Melalui cara menghindari impulsive buying, Anda akan lebih termotivasi untuk mengontrol pengeluaran serta menghindari pembelian yang tidak penting.

8. Gunakan Metode 24 Jam atau 30 Hari

Apabila Anda merasa ingin membeli sesuatu secara impulsif, maka cara untuk menghindari impulsive buying dengan memberikan waktu untuk berpikir. Contoh, 24 jam untuk barang kecil dan 30 hari untuk barang yang lebih mahal.

Namun, apabila setelah jangka waktu tersebut Anda masih merasa membutuhkannya dan memiliki dana yang cukup, barulah beli barang tersebut. Teknik tersebut akan membantu mengurangi keputusan belanja yang emosional.

Jadi, diharapkan beberapa cara menghindari impulsive buying yang telah dijelaskan bisa membantu Anda untuk mencapai finansial yang terarah dan stabil.

Categories: Lifestyle