Ada beberapa cara mencegah HIV/AIDS penting diketahui sejak dini sebelum terkena penyakit tersebut. HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menghancurkan sejenis sel darah putih membantu tubuh melawan infeksi.
Virus ini dapat meningkatkan risiko terkena infeksi serius serta penyakit kronis tertentu. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), seperti dilansir dari beberapa situs merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.
Penyakit ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh yang rusak parah sebab serangan virus. Seseorang hanya bisa tertular atau menularkan melalui aktivitas tertentu, seperti hubungan seks atau penggunaan narkoba suntikan.
Cara Mencegah HIV/AIDS Sejak Dini
Upaya pencegahan HIV dan AIDS bukan hanya sekedar melindungi diri sendiri. Ketika Anda mencegah penyebaran infeksi, Anda juga melindungi keluarga dan kerabat dekat Anda.
1. Mengetahui faktor risiko penularan hiv
Cara menghindari penyakit satu ini dapat dimulai dengan mengetahui faktor yang meningkatkan risiko penularan Human immunodeficiency virus.
Dapat menular melalui aktivitas seks anal maupun vagina, terutama saat hubungan intim yang dilakukan dengan banyak orang. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti darah, cairan vagina, sperma, ASI, dan lainnya.
Anda tidak akan tertular ketika melakukan aktivitas seksual yang tidak melibatkan kontak dengan cairan tubuh, seperti udara mani, cairan vagina, atau darah.
Oleh karena itu, cara mencegah HIV/AIDS agar tidak dapat menular melalui sentuhan, ciuman, penggunaan toilet bersama, ataupun nyamuk yang menghisap darah penderita.
2. Perhatikan setiap jalur penularannya
Bentuk pencegahan yang paling penting adalah mengetahui cara penularan HIV-AIDS. Sayangnya, banyak mitos dan teori mengenai penyebaran penyakit ini yang ternyata tidak benar.
Aktivitas seksual akan berisiko seperti seks vagina, oral, atau seks anal tanpa pengaman merupakan jalur penularan paling umum. Namun, Anda juga bisa tertular penyakit ini dari hal lain yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Dapat menular melalui kontak darah ke darah dan kontak langsung antara selaput lendir atau luka terbuka dengan cairan tubuh seperti darah, ASI, air mani atau cairan vagina yang terinfeksi.
Misalnya vagina, dubur, bukaan penis, mulut dan hidung,. Pada dasarnya penularan ini terjadi melalui pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinfeksi dan orang sehat maka dari itu penting mengetahui cara mencegah HIV/AIDS.
3. Berhubungan seks hanya dengan satu pasangan
HIV dapat menular melalui hubungan seks anal atau vagina tanpa menggunakan kondom. Meski jarang terjadi, penyakit tersebut juga bisa menular melalui seks oral jika terdapat luka di mulut atau area genital.
Risiko penularan lebih tinggi jika Anda senang berhubungan seks dengan banyak pasangan. Untuk mencegah penularan penyakit tersebut, lakukan seks aman dengan tetap setia pada satu pasangan.
4. Gunakan profilaksis pre-exposure prophylaxis (prep) untuk pencegahan hiv tidak disengaja
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah kombinasi dua obat, tenofovir dan emtricitabine, yang dijual dengan nama Truvada. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengonsumsi PrEP adalah cara mencegah HIV/AIDS paling efektif bila digunakan secara konsisten.
Biasanya untuk melakukan pencegahan, jenis obat ini diresepkan khusus untuk orang sehat berisiko tinggi tertular. Misalnya karena Anda memiliki pasangan telah diagnosis positif mengidap penyakit tersebut.
Dianjurkan untuk meminum obat satu kali sehari guna mencegah pasangan yang mengidap penyakit menular tersebut. Obat ini dapat memberikan Anda perlindungan optimal terhadap penyakit ditularkan melalui seks anal setelah 7 hari pemakaian.
Bahkan setelah meminumnya selama 20 hari, PrEP dapat memberikan perlindungan optimal terhadap penularan HIV melalui hubungan seks vagina dan penggunaan jarum suntik.
Obat pencegah penyakit ini bisa ditoleransi dengan baik oleh tubuh sampai batas lima tahun jika menerapkan cara mencegah HIV/AIDS dengan baik.
5. Hindari berbagi jarum suntik
Berbagi jarum suntik dapat menjadi salah satu cara penularan penyakit tersebut. Sebab, jarum suntik yang digunakan orang lain meninggalkan darah.
Tentu saja, jika jarum suntik itu digunakan oleh pengidap HIV/AIDS, risiko penularan lebih tinggi. Oleh karena itu, harus berhati-hati saat mendonorkan darah menggunakan jarum suntik.
Pastikan alat suntik yang Anda gunakan baru saja dikeluarkan dari kemasannya yang tertutup rapat untuk memastikan sterilitasnya.
6. Minum obat post exposure prophylaxis (pep)
Profilaksis Post Exposure Prophylaxis (PEP) merupakan salah satu cara mencegah HIV/AIDS bentuk pengobatan obat. Pencegahan melalui PEP biasanya terjadi setelah tindakan menimbulkan risiko infeksi.
Misalnya, seseorang yang bekerja di bidang kesehatan tidak sengaja tertusuk jarum suntik pasien, menjadi korban pemerkosaan atau melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang mungkin positif HIV.
cara mencegah HIV/AIDS melalui PEP adalah dengan memberikan obat antiretroviral (ARV) dalam jangka waktu sekitar 28 hari untuk mencegah atau menghentikan paparan virus agar tidak terjadi infeksi seumur hidup.
7. Lakukan pemeriksaan hiv secara teratur
Skrinning HIV secara rutin adalah cara yang sangat penting untuk mencegah penyakit tersebut. Seseorang yang aktif secara seksual sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan minimal enam bulan sekali.
Skrinning ini juga dapat membantu mendeteksi infeksi penyakit sedini mungkin. Pasalnya, deteksi dini infeksi sebagai cara mencegah HIV/AIDS dapat mencegah komplikasi penyakit serius lainnya.